Search this

Selasa, 12 Januari 2010

Kemerosotan " Hati Nurani "

Alasan saya menulis ini, karena saya melihat begitu banyak kejadian seperti ini disekeliling saya, dan membuat hati saya merasa teriris dan menangis. Mungkin sudah terlalu banyak orang yang mengalami, tapi hanya bisa diam, karena keterbatasan predikat yang disandang mereka yaitu predikat " miskin " yang selalu menggelayut di pundak mereka, sehingga semua gerak gerik mereka dibatasi oleh predikat itu, yang membuat sebagian orang kaya berbuat semena-mena terhadap mereka. Saya bilang sebagian " orang kaya " atau mungkin hanya orang yg "merasa kaya", ( karena sesungguhnya kekayaan itu milik Tuhan semata ), karena kenyataannya banyak juga orang kaya yang berhati mulia, makanya saya bilang "sebagian" karena tidak semua orang kaya berperilaku sama. Tapi kejadian - kejadian ini membuat saya ingin menulis dan menumpahkan semua yang saya rasakan. Kejadian ini adalah kisah nyata seorang karyawan yg bekerja di sebuah perusahaan kecil, yang tidak akan saya sebutkan nama dan lokasi, karena tujuan saya menulis kejadian ini, hanya untuk menggugah hati semua orang untuk mempertahankan kemuliaan hati yang sudah tertanam dalam diri masing - masing, jangan sampai kemapanan membutakan hati nurani kita untuk tetap memandang orang dengan hati nurani walaupun orang itu berpredikat " miskin ". Dia adalah seorang istri yang bersuamikan seorang pengrajin, mereka adalah perantau di suatu daerah, dan kehidupan mereka memang masih terbilang jauh dari mapan, karena mereka baru memulai hidup mereka sebagai pasangan suami istri. Kesulitan hidupnya membuat dia selalu meminjam uang kepada " boss " nya, hampir setiap minggu ia lakukan, tapi sebenarnya sang boss tidak pernah berkeberatan sama sekali, bahkan boss nya amat sangat berperilaku baik, tapi ternyata tidak semua keluarga boss yang berperilaku sama, mungkin karena melihat kehidupan pasangan suami istri ini yang " susah " menurut mereka, ada salah satu dari keluarga Boss yang menganggap mereka rendah, kenapa saya bilang seperti ini, karena salah satu keluarga boss itu, tega memberikan makanan yang sudah sisa kepada pasangan suami istri ini, hanya karena mereka " miskin ". Apakah orang pantas diperlakukan seperti itu hanya karena mereka berpredikat " miskin ", saya berpikir " koq ada ya orang seperti itu, yang bisa sedemikian rupa merendahkan orang dengan cara seperti itu...? Tuhan saja tidak pernah memperlakukan umatnya seperti itu, tapi ini, seorang manusia biasa yang tidak punya apa - apa, yang kekayaannya adalah milik Tuhan, bukan miliknya, bisa memperlakukan orang seperti itu, menurut saya apa namanya kalo bukan orang yang tidak punya hati nurani...? adakah yang berpendapat sama dengan saya...? atau justru mendukung orang itu...? Dari kejadian ini, inilah yang saya sebut " Kemerosotan Hati Nurani ". Dimana letak hati nurani seseorang...? apakah " Kemapanan Sesaat " yang mereka bangga - banggakan yang menutup hati nurani mereka....? atau kah memang perilaku pribadi yang tidak dapat dirubah...?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar